Selasa, 29 September 2015

ANATOMI FISIOLOGI MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. (Price,S.A,1995 :175)

KOMPONEN SISTEM MUSCULOSKELETAL

A.    Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.

Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut :
1.      Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2.      Melindungi organ tubuh  (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak).
3.      Memberikan pergerakan  (otot  berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan).
4.      Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang  (hematopoesis).
5.      Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor).

Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum. Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast . Dibagian dalamnya terdapat endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship (cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang) tulang panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah  terutama terletak di sternum, ilium, vetebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah  melalui pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.

Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu :

a.       Osteoblas
Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan). Matrik tulang merupakan kerangka dimana garam garam mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
b.      Osteosit
 Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang). Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c.       Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.



Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan reabsorpsi tulang adalah :
a.      Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan deficit mineralisas, deformitas dan patah tulang.
b.      Horman parathyroid dan kalsitonin
Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam tulang.
c.       Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan tesebut  membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang  relative menjadi lemah dan rapuh. Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)

Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Tulang Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus dan femur.



2.      Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
3.      Tulang Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
4.      Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselous di antara tulang  kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
5.      Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).
Bentuk dan kontruksi tulang  ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.

Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh.

Kerangka dibagi menjadi : 

1.      Kerangka aksial
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu
    • Kranium dan Tulang Muka ( TENGKORAK )
Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang parietal (2), temporal (2),frontal, oksipital, stenoid, dan etmoid.
Tulang muka terdiri atas 14 tulang yaitu tulang maksila (2), zigomatikus (2), nasal (2), lakrimal (2), palatinum (2),concha inferior (2),mandibula dan vomer.



    • Kolumna Vertebralis
Kolumna vertebralis terdiri atas 26 tulang berbentuk tidak teratur, terbentang antara tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung. Kolumna vertebralis dibagi dalam 7 vertebra sevikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacrum dan 4 vertebra koksigius.


    • Thoraks tulang
Thorak tulang terdiri tulang dan tulang rawan. Thoraks berupa sebuah rongga berbentuk kerucut terdiri dari 12 vertebra torakalis dan 12 pasang iga yang melingkar dari tulang belakang sampai ke sternum.
Pada sternum terdapat beberapa titik penting yaitu supra sternal notch dan angulus sterni yaitu tempat bertemunya manubrium dan korpus sterni.
Bagian-bagian tersebut merupakan penunjang kepala, leher, dan badan serta melindungi otak, medulla spinalis dan organ dalam thoraks.



2.      Kerangka Apendikular
Kerangka apindikuler terdiri atas :
    • Bagian bahu (Singulum membri superioris)
Singulum membri superior terdiri atas klavikula dan scapula.
Klavikula mempunyai ujung medial yang menempel pada menubrium dekat suprasternal notch dan ujung lateral yang menempel pada akronion.
    • Bagian panggul (Singulum membri inferior )
Terdiri dari ileum, iskium, pubis yang bersatu disebut tulang koksae. Tulang koksae bersama sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang. Ekstremitas bawah terdiri dari femur, patella, tibia, fibula, tarsus, metatarsus.




B.     Cartilago (tulang rawan)
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible dan tidak bervasculer. Nutrisi melaui proses difusi gel perekat sampai ke kartilago yang berada pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan sinovial), jumlah serabut collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous, hyaline, elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki kekuatan meregang. Fibrus cartilage menyusun discus intervertebralis articular (hyaline) cartilage halus, putih, mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.



C.    Ligamen (simplay)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadaannya kenyal dan fleksibel. Ligament mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral, collateral dari lutut yang mempertahankan diolateral dari sendi lutut serta ligament cruciate anterior dan posterior di dalam kapsul lutut yang mempertahankan posisi anteriorposterior yang stabil. Ligament pada daerah tertentu melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan struktur. Contoh ligament ovarium yang melalui ujung tuba ke peritoneum.



D.    Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang. Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan aperiosteum. Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.
E.     Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia dalam.
F.     Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
G.    Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai  cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis, amfiartrosis, diarthroses.


Secara structural dan fungsional klasifikasi sendi dibedakan atas:

1.      Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa.  contohnya sutura pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis (permukaan sendi dihubungkan oleh membran).



2.      Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis
Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut ujung-ujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak.
Ada dua tipe kartilago :
    • Sinkondrosis
Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin
    • Simfisis
Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi.
Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang pubis), sendi antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang rawan primer yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.



3.      Sendi Sinovial/ diarthroses
Sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi tulang rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan membungkus tendon-tendo yang melintasi sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Caiaran sinovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarana. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan sinovial bertindak pula juga sebagi sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
Tulang rawan memegang peranana penting, dalam membagi organ tubuh. Tulang rawan sendi terdi dari substansi dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan sendi sangat hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban berat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah.
Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut / anguler, dan gerakan rotasi.
Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi, inversion, eversio, protaksio.
Sendi diartrosis terdiri dari:
1.      Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.  



2.      Sendi engsel
Memungkinkan gerakan melipat hanya  satu arah, Persendian yang menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.



3.      Sendi pelana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
Memungkinkan gerakan  2 bidang yang saling tegak lurus. misal persendian dasar ibu jari yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.




4.      Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar  pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.
5.      Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan

H.    Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi  dan daerah-daerah yang berdekatan terutama  adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik. Jenis sel yang kedua dalam sel penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast, kondrosit, osteoblas. Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari substansi dasar dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang tersendiri.
Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin. Serat-serat elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament, dinding pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.

I.       Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil. Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan dalam :
·         Otot rangka (striadted / otot lurik).
Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas.
·         Otot polos (otot visceral).
Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot ini mendapat rangsang dari saraf otonom yang  berkontraksi di luar kesadaran
·         Otot jantung.
Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.
Otot rangka dinamai menurut bentuknya seperti deltoid, menurut jurusan serabutnya seperti rektus abdominis, menurut kedudukan ototnya seperti pektoralis mayor, menurut fungsinya seperti fleksor dan ekstensor. Otot rangka ada yang berukuran panjang, lebar, rata, membentuk gumpalan masas. Otot rangka berkontraksi bila ada rangsang. Energi kontaraksi otot diperoleh melalui pemecahan ATP dan kegiatan calsium.
Otot dikaitkan di dua tempat tertentu yaitu :
1. Origo
 Tempat yang kuat dianggap sebagai tempat dimana otot timbul
2. Isersio
Lebih dapat bergerak dimana tempat kearah mana otot berjalan. Kontraksi otot rangka dapat terjadi hanya jika dirangsang. Energi kontraksi otot dipenuhi dari pemecahan ATP dan kegiatan kalsium. Serat-serat dengan oksigenasi secara adekuat dapat berkontraksi lebih kuat, bila dibandingkan dengan oksigenasi tidak adekuat. Pergerakan akibat tarikan otot pada tulang yang berperan sebagai pengungkit dan sendi berperan sebagai tumpuan atau penopang.
Masalah yang berhubungan dengan system ini mengenai semua kelompok usia, masalah pada system musculoskeletal tidak mengancam jiwa tetapi berdampak pada kativitas dan produktivitas penderita

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTERGUMEN


ANATOMI INTERGUMEN


  • Kulit merupakan organ paling luar tubuh.
  • Luasnya 1,5 m2 pada orang dewasa.
  • Berat 15 % berat badan.
  • Warna kulit bervariasi menurut ras, iklim, umur, lokasi dan seks.
PENGERTIAN

         Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Sebagai system organ yang paling luas, kulit membangun sebuah barrier yang memisahkan organ- organ internal dengan dunia luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital. Lapisan kulit tersusun dari 3 lapisan yaitu Epidermis, Dermis dan jaringan Subkutis/ Hipodermis.


1. EPIDERMIS/ KULIT ARI



        
          Merupakan lapisan non- vaskular dan mengandung lapisan epitel bertingkat. Lapisan ini sangat tebal, keras dan seperti tanduk, misalnya pada area telapak tangan dan telapak kaki. Sangat tipis pada bagian yang lain, misalnya pada badan dan bagian dalam ekstremitas.

Lapisan dermis terdiri atas :

1. Stratum Korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
2. Stratum Lusidium, merupakan lapisan zat tantuk tersusun atas sel- sel yang tidak berinti dan          berfungsi mengganti stratum korneum.
3. Stratum Granulosum, tersusun atas sel- sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.
4. Stratum Spinosum, terdiri atas sel- sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan- jembatan protoplasma berbentuk kubus.
5. Stratum Germinativum, selalu membentuk sel- sel baru kearah luar, terdapat sel melanosit (Pembentuk melanin/ pigmen).


WARNA KULIT




Tergantung pada :

1. Pigmen, karotin dan melanin.

      Sebuah pigmen oranye- kuning yang ditemukan dalam wortel dan sayuran berwarna oranye lainnya terakumulasi dalam sel- sel epidermis dan jaringan lemak dermis. Karotin dapat diubah menjadi vitamin A, pigmen kuning- coklat atau lutam dihasilkan oleh melanosit dilapisan germinativum dan disimpan dalam vesikula yang disebut melanosomes transportasi, yang dapat ditransfer ke keranosit. Warna kulit tergantung pada tingkat produksi melanin, bukan jumlah melanosit. Melanin melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV) radiasi (DNA mutasi dan luka bakar, yang menyebabkan kanker dan keriput).

2. Sirkulasi

    Kapiler dikulit, membawa oksigen darah merah, berkontribusi terhadap warna kulit. Ketika pembuluh darah melebar dari panas, kulit berubah merah. Ketika aliran darah berkurang, artinya jika kulit terjadi penurunan berat dalam aliran darah atau oksigen dapat membuat kulit berwarna kebiruan yang disebut cyanosis. Jaundice, warna kuning akibat penumpukan cairan empedu dari hati. Penyakit kelenjar hipofisis yang menyebabkan kulit gelap. Vitiglio, hilangnya warna (Melanosit)/ Albino.


2. DERMIS/ KORIUM/ KULIT JANGAT



           Merupakan lapisan dibawah epidermis dan diatas jaringan subkutan, dermis sering disebut sebagai "kulit sejati", dermis terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan :

1. Pars Papilaris

      Berada langsung dibawah epidermis dan tersusun terutama dari sel- sel fibroblast yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen. Kolagen merupakan komponen dari jaringan ikat. Serabut kolagen berguna untuk memberikan kekuatan pada kulit.

2. Retikularis 

   Terletak dibawah lapisan papilaris dan juga memproduksi kolagen serta berkas- berkas serabut elastic. Serabut elastic berguna untuk memberikan kelenturan pada kulit. Terdapat banyak pembuluh darah, limfe dan akar rambut, kelenjar keringat dan sebaseus.


3. JARINGAN SUBKUTIS/ HIPODERMIS

          Terletak dibawah dermis, lapisan ini banyak mengantung lemak/ penikulus Adiposus. Lemak/ Adiposus berfungsi sebagai :
  • Cadangan makanan
  • Pelindung tubuh terhadap benturan (Shock breker)
  • Menahan panas tubuh
  • Tambahan untuk kecantikan tubuh
       Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal didaerah pantat dan paling tipis terdapat dikelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

PELENGKAP KULIT

1. RAMBUT 


        Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki, falang bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut yaitu rambut terminal (dapat panjang dan pendek), rambut velus (Pendek, halus dan lembut). Rambut terdiri dari benang- benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri dari batang dan akar yang meluas kebawah hingga menyerupai umbi yang bertakik pada lapisan bawahnya. Ruang didalam takik terdapat jaringan penyambung/ papilla. Akar rambut terbungkus oleh folikel rambut yang berasal dari sumbu epidermal dan dermal.

Penampang rambut terdiri atas :

1. Kurtikula, terdiri atas lapisan kelatin.
2. Korteks, terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan. Lapisan ini mengandung pigmen.
3. Medulla, terdiri atas 3- 4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak dan rongga udara. Rambut velus tisak memiliki medula.

FUNGSI RAMBUT

1. Melindungi terdiri dari pengaruh buruk : Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir kemata,
2. Bulu hidung (Vibrissae) menyaring udara dan pengatur suhu.
3. Pendorong penguapan keringat.
4. Indera peraba yang sensitive.

Rambut terdiri dari akar (Sel tanpa keratin) dan batang (terdiri dari sel keratin), bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.


FASE PERTUMBUHAN RAMBUT






1. Fase Pertumbuhan (Anagen)
Sel- sel matriks melalui mitosis membentuk sel- sel baru mendorong sel- sel tua keatas. Aktifitas ini lamanya 2- 6 tahun 90% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

2.Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat disekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian dibawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (Club) dan berlangsung selama 2- 3 minggu.

3. Fase Istirahat (Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50- 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma, stress, disebut piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks (Rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung dikontrol oleh hormon androgen). Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan oleh kondisi endokrin. Hirsutisme (Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing (Wanita).

KUKU






Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku terdiri dari :



  1. Matriks kuku, merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
  2. Dinding kuku (Nail wall), merupakan lipatan- lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
  3. Dasar kuku (Nail bed), merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku)
  4. Alur kuku (Nail grove), merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
  5. Akar Kuku (Nail root), merupakan bagian proximal kuku.
  6. Lempeng kuku (Nail Plate), merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
  7. Lunula, merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
  8. Eponikium (Kurtikula), merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
  9. Hiponikium, merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (Free-edge) menebal.
  10. Pertumbuhan kuku rata- rata 1 mm/ minggu 
KELENJAR KERINGAT

           Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan, kira- kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin dan lebih pada iklim panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering, tetapi kelembaban dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.

Kelenjar keringat (glandula sudorifera)

Terdapat dilapisan dermis,diklasifikasikan menjadi 2 kategori :

1. Kelenjar ekrin

Terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalikan oleh syaraf simpatik. Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap stress, nyeri, dll.

2. Kelenjar Apokrin

Terdapat di Aksila, anus, skrotum, labia mayora dan bermuara pada folikel rambut. Kelenjar inti aktif pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelanjar apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri yang menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. Seruminosa yang menghasilkan serumen (wax).

MEKANISME SEKRESI KERINGAT



Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira- kira 1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi hilang kira- kira 500 cc air setiap hari. Banyaknya keringat berkisar dari 0-2000 cc setiap hari. Tergantung dari kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.

KELENJAR SEBASEA

Berfungsi mengontrol sekresi minyak kedalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus dan lunak serta sebagai penyedia antibakteria.

FUNGSI KULIT

1. Sebagai Proteksi

  • Masuknya benda- benda dari luar (Benda asing, invasi, bakteri)
  • Melindungi dari trauma yang terus menerus
  • Mencegah keluarnya cairan yang berlebih dari tubuh 
  • Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.
  • Memproduksi melanin dan mencegah kerusakan kulit dan sinar UV.

2. Pengontrol/ pengaturan suhu


  • Vasokontriksi pada suhu dingin dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi penguapan keringat.
  • Proses hilangnya panas dari tubuh.
  • Radiasi : Pemindahan panas kebenda lain yang suhunya lebih rendah.
  • Konduksi : Pemindahan panas dari tubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
  • Evaporasi : Membentuk hilangnya panas lewat konduksi
  • Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit (total aliran darah N : 450 ml/ menit)
3. Sensibilitas, mengindra suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaan.


4. Keseimbangan air

         Stratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan.
Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata) +60 ml/ hari untuk dewasa.

5. Produksi Vitamin

Kulit yang terpejam sinar UV akan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.


FISIOLOGI INTERGUMEN 

Beberapa organ penginderaan khusus yang disebut reseptor berlokasi di kulit. Reseptor merupakan percabangan akhir dendrit dari neuron sensorik. Beberapa reseptor tersusun atas beberapa dendrit dan ada yang mempunyai sel khusus. Tiap reseptor hanya cocok untuk satu tipe rangsangan saja. JIka reseptor dirangsang akan terjadi implus sepanjang dendrit yang diteruskan ke sistem syaraf pusat.
Ada 5 macam reseptor yang khusus untuk merespons rangsangan yang berupa :

  1. Badan Ruffini : rangsangan panas
  2. Badan krause : rangsangan dingin
  3. Badan Meissner : Rangsangan raba kuat/ dalam
  4. Badan Merkel Raniver : Rangsangan raba halus
  5. Badan  Vater Paccini : Rangsangan untuk tekanan

Permukaan kulit mengandung saraf- saraf yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Ujung saraf tersebut yaitu :
  1. Paccini : Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan/ saraf. Perasaan tekanan kuat, letaknya sekitar akar rambut
  2. Ruffini : Merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas
  3. Meisner : Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan
  4. Krause : Merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan
  5. Lempeng Merkel : Merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit
  6. Free Nerve Ending/ Ujung saraf tanpa selaput : Merupakan ujung saraf perasa nyeri
Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini. Sedangkan ujung saraf berselubung mencakup badan paccini, badan meisner dan bulatan ujung saraf sensorik berujung disekitar folikel rambut. Ujung- ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai mekanik reseptor yang merespon terhadap rangsangan taktil. Badan meisner dan paccini merupakan reseptor raba yang beradaptasi cepat.Sedangkan diskus merkel dan ujung saraf ruffini merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat.

RESEPTOR SENSORIS KULIT

1. Ujung saraf bebas/ Lempeng merkel




  • Cabang halus serabut saraf aferen
  • Terdapat sepanjang batas dermis : epidermis
  • Pelebaran pada bagian terminal : sel merkel
  • Sebagai ujung akhir saraf bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit

2. Badan meissner




  • Pada ujung jari tangan dan kaki, papila mamae, palpebra, bibir dan genital.
  • Menerima rangsangan perabaan ringan
  • Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tegak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron
  • Peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (Mampu membedakan rangsangan dua titik yang letaknya berdekatan).

3. Badan Paccini (Vater Paccini)





  • Reseptor sensoris bersimpai, besar
  • Ditemukan dijaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genatelia eksterna
  • Bentuknya bundar atau lonjong dan besar (Panjang 2 mm dan diameter 0,5- 1 mm)
  • Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang karena bentuknya mirip bawang
  • Berfungsi untuk menerima rangsanga tekanan yang dalam

4. Badan Ruffini

  • Ditentukaan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi
  • Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung
  • Terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima panas
  • Terdapat pada telapak kaki


5. Badan krause

  • Ditemukan didaerah mukokutis (bibir dan genitalia eksterna) pada dermis dan berhubungan dengan rambut
  • Berbentuk bundar (Sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron
  • Berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin
Sensitifitas area kulit tergantung banyaknya teseptor diarea tersebut. Kulit pada ujung jari sangat sensitif terhadap sentuhan karena reseptornya banyak, sedangkan pada lengan atas kurang sensitif karena reseptornya sedikit. Ketika reseptor mendeteksi perubahan lalu mengirim implus keotak lalu diinterpretasikan dengan sensasi tertentu. Guna rsesptor dan sensasi tersebut adalah untuk memberi ssp dengan informasi tentang lingkungan luar dan bagaimana efeknya terhadap kulit. Respon stimulasi bisa berupa nyeri pada tangan terluka saat dicuci, gatal karena gigitan serangga atau rasa dingin dengan menggunakan sweater.

CARA KERJA KULIT 

Sentuhan yang kita lakukan pada semua benda mengahsilkan rangsangan. rangsangan itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian rangsangan ini diteruskan oleh reseptor otak. Dengan demikian kita dapat meraba suatu benda. 
Otak juga akan memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsangan itu. Karena informasi yang cepat tubh kita dapat terhindar dari bahaya luar, misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan terhadap panas itu maka secara refleks tubuh akan menghindari benda panas itu. Dengan demikian tubuh akan terhindar dari kerusakan yang lebih fatal.
Rangsangan yang dapat diterima oleh kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan dan nyeri. Ketika kulit mendapat rangsangan, rangsangan tersebut diterima oleh sel reseptor. Selanjutnya rangsangan akan diteruskan keotak melalui urat saraf. Oleh otak rangsangan akan diolah, akibatnya kita merasakan adanya suatu rangsangan. Otakpun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsangan tersebut.

PENYEMBUHAN LUKA

Ketika kulit rusak, misalnya karena terpotong, kulit itu memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya melalui proses penyembuhan luka.

TAHAP I

Jika kerusakannya meluas sampai pembuluh darah, pencegahan kehilangan darah mengawali penyembuhan luka dan hal ini terjadi melalui proses homeostatis.

TAHAP 2

Inflamasi Non Spesifik Inflamasi membawa sel darah putih ke bagian yang cedera, dimana sel- sel tersebut mengeluarkan benda asing seperti bakteri yang menyebabkan infeksi.

TAHAP 3
  1. Fase Migrasi, Selama epitel bergerak dibawah bekuan kemudian membentuk keropeng. Sel fibroblast yang bertanggung jawab menghasilkan kolagen, juga bermigrasi menuju kita.
  2. Fase Granulasi, Pada wanita waktu yang sama pembuluh darah yang rusak diperbaiki dan bertumbuh
  3. Fase Proliferasi, Ditandai dengan tumbuhnya epitellium dibawah kropeng diikuti dengan tumbuhnya pembuluh darah dan produksi serat kolagen oleh fibroblast. Kolagen memberi kekuatan pada penyembuhan luka.

TAHAP 4

Fase Maturasi, Berlangsung beberapa bulan tergantung dari luas luka, serat kolagen menjadi lebih terorganisir dan menarik tepi luka bersama. Jumlah fibroblast berkurang dan suplai darah kembali nirmal.


MORFOLOGI LESI KULIT

  • Makula : Perubahan Warna kulit
  • Papula : Benjolan kecil <1/2 mm
  • Nodula : Masa padat dibawah dermis
  • Tumor : Benjolan >1 cm
  • Plak : Penonjolan kulit flat >1 cm
  • Urtika : Edema pada dermis
  • Vesikula : Gelembung berisi cairan <1/2 cm
  • Bula : Vesikula yang besar
  • Pustula : Vesikula berisi nanah
  • Abses : Kumpulan nanah didalam jaringan kutis/ subkutis
  • Kista : Rongga berisi cairan, sel dan sisa sel