Sabtu, 26 September 2015

JARINGAN DASAR TUBUH

Organ- organ tubuh :

- Sekumpulan sel yang membentuk suatu fungsi tersendiri yang disebut jaringan.
- Sekumpulan jaringan membentuk suatu fungsi yang tersendiri disebut organ.

Cairan tubuh :

     Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air (60%- 70%), cairan ini terdapat didalam sel (Intraseluler 45%) dan diluar sel (Ekstraseluler 15%) yang ekstraseluler di bagian atas sedangkan cairan intravaskuler sebagai plasma darah dan cairan interstisiel. Berikut yang termasuk cairan ekstraseluler :

  • Cairan Limfa
  • Cairan Serebrospinal
  • Cairan dalam rongga mata
  • Cairan dalam rongga serosa

Perhitungan dan taksiran menunjukan bahwa 60% berat tubuh merupakan cairan tubuh yang terdiri dari :

  • 45% cairan intraseluler
  • 11 % cairan intertisiel
  • 4% plasma darah

4 Kelompok jaringan dasar :


  1. Jaringan Epitel (Kulit)
  2. Jaringan Otot (Muskulus)
  3. Jaringan Syaraf (Nervus)
  4. Jaringan Ikat (Konektif)
JARINGAN EPITEL



      Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukan tubuh, baik permukaan dalam maupun luar. Jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum, endothellum, dan mesothellum. Jaringan epitellum adalah jaringan epitel yang melapisi permukaan luar tubuh. Endothellum adalah jaringan yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum adalah jaringan epitellum yang membatasi rongga.
    Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun kompak serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari jaringan epitel, namun 
fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan sensivitas. Selain dari fungsi utama, terdapat pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan dari setiap letak jaringan epitel.
  1. Fungsi khusus jaringan epitel :
  • Sebagai Perlindungan, sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia berbaya, bakteri yang masuk dan dari kehilangan air yang banyak atau berlebihan
  • Sebagai Penerima Impuls, sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel epitel terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah, dan hidung.  
  • Sebagai Alat Absorpsi, sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari pencernaan makanan
  • Sebagai Alat Sekresi, Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat kimia tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.
  • Sebagai Alat Penyaring atau Filtrasi, epitel bersilia membantu dalam menghilangkan partikel debu dan benda asing yang masu ke saluran udara.
  • Sebagai Alat Ekskresi, jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk limbah dari tubuh dan menyerap bahan bahan yang diperlukan dari urin. Keringat juga dikeluarkan dari tubuh oleh sel-sel epitel di kelenjar keringat.
  • Mengurangi Gesekan, sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh sistem peredaran darah mengurangi gesekan antara darah dan dinding pembuluh darah. 
  • Sebagai Alat Difusi, epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan nutrisi. Karena mereka membentuk lapisan tipis, mereka ideal untuk difusi gas seperti pada dinding kapiler dan paru-paru.
         2. Jenis-Jenis Jaringan Epitel dan Fungsinya -Jaringan epitel dikelompokkan menjadi dua jenis lapisan sel penyusunnya. jaringan penyusun sel jaringan epitel adalah jaringan epitel satu lapis atau selapis (simple epithellum) dan jaringan epitel berlapis banyak (stratified epitellum). 

    a. Jenis Jaringan Epitel Selapis (Simple epithellum)

    • Epitel pipih selapis, Epitel pipih selapis berfungsi sebagai jalan dalam pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan sebaliknya. Contohnya, epitel terdapat pada pembuluh limfa, kapsul browman, pembentuk peritonium, alveoulus, dan pembuluh darah.
    • Epitel kuboid selapis, Fungsi jaringan epitel kuboid selapis adalah sebagai alat sekresi dan pelingdung. Contoh epitel kuboid selapis adalah permukaan ovarium, kelenjar tiroid, saluran nefron ginjal dan retina mata. 
    • Epitel Selapis Silindris, Sel epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus. 
    • Epitel Batang Bersilia, Epitel batang bersilia terletak di dinding rongga hidung. Fungsi batang bersilia adalah sebagai penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk, dengan getaran silia menghalau benda asing yang masuk melekat pada mucus. Epitel batang bersilia terletak di trakea. 
    b. Jenis Jaringan Epitel Berlapis (Stratified epitellum)
    • Epitel pipih berlapis, jaringan epitel yang terdapat di epidermis kulit vertebrata
    • Epitel kuboid berlapis, jaringan epitel yang jarang terdapat di tubuh. Epitel kuboid berlapis hanya terdapat di saluran besar dari beberapa kelenjar. Epitel kuboid berlapis terdapat di kelenjar ludah, berperan dalam ekskresi, kelenjar susu, dan pangkal esofagus.
    • Epitel silindris berlapis, jaringan epitel yang jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
    • Epitel transisional, jaringan epitel yang yang bentuknya dapat berubah-ubah. Epitel transisional terdapat di ureter dan ginjal
    .

          3. Ciri-Ciri Jaringan Epitel

    • Dapat ditemukan di seluruh tubuh
    • Berbentuk pipih, batang dan kubus
    • Bentuk sel penyusunnya bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya
    • Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya
    • Sebagai penutup dan kelenjar
    • Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan dengan bagian bawahnya 
    • Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan pada permukaan lainnya berhubungan dengan membrane bawahnya. 
    • Beberapa jenis epitel menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan
          4. Sifat-Sifat Jaringan Epitel
    • Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
    • Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)
    • Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia. 
    • Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh
    • Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan mengikat jaringan dibawahnya.
    JARINGAN OTOT 



           Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot. Serabut otot mampu berkontraksi ketika mendapatkan rangsang dari impuls saraf. Fungsi jaringan otot adalah untuk menggerakan organ-organ tubuh baik secara sadar maupun tidak sadar. Sel otot memiliki struktur yang khusus. Membran sel otot disebut sarkolema, sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma, dan serat otot disebut miofibril yang disusun oleh beberapa sarkomer.Fungsi Jaringan Otot Jaringan otot bertanggung jawab atas untuk pergerakkan anggota tubuh. Suatu gerakan dapat dilakukan oleh jaringan otot melalui mekanisme kontraksi serat kontraktil yang terdiri dari aktin dan miosin. Otot merupakan jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan kerja seluler yang paling banyak memerlukan energi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

    1. Jaringan Otot Polos

    Otot polos adalah otot yang berkontraksi secara tidak sadar (involunter) atau tidak dengan kehendak kita, berbentuk gelendong, nucleus tunggal di tengah. Ukuran bervariasi dari 20 mm – 0.5 mm. Bekerja secara tidak sadar dan tidak cepat lelah. Terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang kecuali jantung, seperti pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim. Otot polos bekerja secara refleks di bawah pengaruh saraf otonom. Karena bekerja terus menerus, maka otot ini tidak pernah merasa lelah. Otot polos terdapat pada seluruh organ tubuh yang tidak dapat kita gerakkan sesuai dengan kehendak kita (kecuali jantung). Contohnya pada pembuluh darah, limfe, saluran pencernaan, kandung kemih, saluran pernapasan, dll.
    Setiap sel otot polos berbentuk gelendong memanjang dengan ujung merincing, memiliki sebuah inti sel di tengahnya, terdapat serabut miofibril, dan tidak berwarna (transparan).

    2. Jaringan Otot Lurik

    Otot lurik adalah otot yang berkontraksi secara sadar (volunter) atau sesuai dengan kehendak kita, berbentuk silinder dengan panjang rata-rata 3 cm. Seratnya bersatu dalam kelompok membentuk berkas yang disebut fasikuli, memiliki nucleus lebih dari satu, terletak di tepi. Miofibril tersusun tidak homogen sehingga membentuk garis lurik pada jaringan otot. Otot rangka bereaksi cepat namun cepat lelah. Terdapat pada seluruh rangka tubuh.Otot lurik juga disebut otot rangka karena sebagian besar otot ini melekat pada kerangka. Fungsi otot lurik adalah untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras. Otot ini mudah lelah sehingga tidak mampu bekerja lama.
    Ciri-ciri otot lurik adalah berbentuk silindris/berserabut panjang, memiliki inti sel yang banyak, letak inti sel di tepi, dan serabut miofibril berwarna gelap terang.

    3. Jaringan Otot Jantung

    Otot jantung adalah otot yang istimewa karena dapat bekontraksi secara ritmis dan terus-menerus, tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung di sekelilingnya. Nukleus banyak di tengah. Serat lebih tebal daripada otot polos dengan diameter 9 – 20 mm dan tersusun tidak homogen. Terdapat pada dinding jantung dan vena kava yang menuju jantung. Mampu berkontraksi secara teratur dan terus menerus. Bereaksi cepat  Otot ini istimewa karena otot ini menggerakkan organ terpenting yaitu jantung yang harus bekerja terus menerus tanpa henti. Sesuai namanya, otot ini hanya untuk menggerakkan jantung dan hanya terdapat pada jantung. Otot ini bekerja secara tidak sadar (involunter).
    Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung di sekelilingnya. Ciri-ciri otot jantung adalah berbentuk silindris, berserabut pendek, bercabang, memiliki satu/dua inti sel di tengah, dan serabut miofibril berwarna gelap terang.

    JARINGAN SYARAF/ SEL SYARAF



            Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf mengirimkan impuls dari panca indera ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) dan dari saraf pusat ke organ lainnya. Itulah alasan mengapa kita bisa merasakan sakit, mencicipi rasa masakan, menghirup wangi bunga, melihat pemandangan, dll. Sebuah sel saraf (neuron) terdiri dari beberapa bagian yaitu:
    1. Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dari sel saraf lain dan membawanya ke badan sel.
    2. Badan sel berfungsi untuk mengolah sel. Di badan sel terdapat inti sel saraf.
    3. Akson  berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lain.
    4. Selubung Mielin berfungsi supaya lebih cepat menghantarkan impuls serta untuk memelihara akson.
    5. Sel Schwanadalah sel pembentuk selubung mielin.
    6. Nodus Ranvier adalah bagian akson yang tidak terdapat selubung mielin.
    Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung.
    1. Neuron sensorik menghantarkan impuls dari reseptor (penerima rangsangan berupa panca indera) ke saraf pusat.
    2. Neuron motorik menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor (penggerak berupa otot).
    3. Neuron penghubung adalah penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik.
    Penghubung antara neuron satu dengan neuron lain adalah sinapsis yang terdapat neurotransmiter. Pengiriman impuls ke neuron lain melibatkan asetat dan kolin yang membentuk asetilkolin dengan bantuan enzim asetilkolinesterase. Iritabilitas adalah kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas adalah kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.



    JARINGAN IKAT




           Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan yang lain. Jaringan ini merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh serta memiliki susunan sel yang jarang dan tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
         Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm. Mesoderm adalah lapisan tengah embrio. Selain untuk mengikat dan menyokong jaringan, jaringan ikat berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh, membentuk tubuh, menyimpan energi, dan menyusun sistem sirkulasi darah.

    1. Penyusun Jaringan Ikat
       Jaringan ikat tersusun dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks berfungsi sebagai tempat melekatnya sesuatu. Sedangkan sel-sel jaringan ikat memiliki berbagai fungsi.

    1.1. Matriks

    Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks tersusun oleh serabut dan bahan dasar (cairan ekstraseluler). Berikut adalah serat dan bahan dasar matriks:
    1. Serat kolagen. Serat kolagen terbuat dari kolagen. Sifatnya tidak elastis, sangat kuat, dan mudah robek jika ditarik mengikuti panjangnya. Serat ini terdapat di tendon yang berfungsi untuk menghubungkan otot dan tulang. Selain di tendon, serat kolagen juga ditemukan di tulang dan kulit. Penyusun utama serat kolagen adalah protein kolagen yang merupakan 25% dari total seluruh protein di dalam tubuh.
    2. Serat elastis. Serat elastis memiliki sifat yang sangat elastis dan tingkat kelenturannya tinggi. Wujudnya berupa untaian panjang dan berwarna kuning. Sifatnya mirip karet. Serat elastis terdapat di pembuluh darah, ligamen, dan selaput tulang rawan pada laring. Serat elastin tersusun atas elastin yang terdiri dari mukopolisakarida dan protein serta dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrillin.
    3. Serat retikuler. Serat ini sangat tipis dan bercabang. Serat retikuler tersusun oleh kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-serabut kolagen. Serat ini memiliki elastisitas yang rendah. Perbedaan serat retikuler dengan serat kolagen adalah serat retikuler lebih tipis daripada serat kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein. Fungsi serat retikuler adalah untuk menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan yang lain. Serat ini terdapat di hati, limpa, dan kelenjar limfe.
    4. Bahan dasar. Bahan dasar matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks akan bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi (contoh di sendi) dan akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi (contoh di tulang punggung). Fungsi lain dari asam hialuronat adalah sebagai pengikat air, pelumas, dan peredam benturan. Komponen utama mukopolisakarida adalah sulfat terutama kondroitin sulfat.

    1.2. Sel-Sel Jaringan Ikat

          Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan ikat. Sel-sel ini memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan masing-masing jenis selnya. Berikut adalah macam-macam sel jaringan ikat:
    1. Fibroblas. Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein.
    2. Makrofag. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak teratur dan berfungsi untuk pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses “meminum” partikel-partikel kecil—biasanya berupa zat-zat buangan—yang berupa cairan. Sedangkan fagositosis adalah proses “memakan” sel-sel mati dan bakteri.
    3. Sel tiang. Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil heparin dan histamin. Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Sedangkan histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
    4. Sel lemak. Sel lemak berfungsi untuk menyimpan lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak (adiposa).
    5. Sel plasma. Sel plasma memiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi untuk melawan patogen. Sel ini kebanyakan ditemukan pada saluran pencernaan dan pernapasan.
    2. Jenis-Jenis Jaringan Ikat
       Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfe.

    2.1. Jaringan Ikat Longgar

    Jaringan ikat longgar jaringan yang sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Matriknya berupa cairan lendir (mukus). Di jaringan ini terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.

    2.2. Jaringan Ikat Padat

    Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak serat kolagen yang tersusun padat dan teratur. Serabut kolagen bersifat fleksibel tetapi tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan antara organ satu dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat terdapat pada tendon dan ligamen. Tendon berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan otot sedangkan ligamen berfungsi sebagai penghubung tulang dengan tulang lainnya. Selain itu, jaringan ikat padat juga terdapat pada pembungkus tulang dan lapisan dermis pada kulit.

    2.3. Jaringan Tulang Rawan

    Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang mengandung banyak kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri dari tiga macam yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.
    1. Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang mengandung kondroblas dan kolagen. Warnanya putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio dan terdapat di laring, trakea, dan tulang dada. Fungsinya adalah untuk memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, dan membantu pergerakan. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
    2. Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang strukturnya lebih lentur. Terdapat serat elastin berwarna kuning dan perikondrium. Fungsi utama tulang rawan elastis adalah sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Tulang ini terdapat pada embrio, laring, daun telinga, epiglotis, dan bagian luar telinga.
    3. Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang lebih kokoh dan fleksibel. Jaringan ini berfungsi untuk memberikan proteksi dan penyokong. Warnanya gelap dan keruh. Tulang rawan fibrosa merupakan tulang rawan yang paling kuat. Tulang rawan fibrosa terdapat pada tulang belakang dan tendon.

    2.4. Jaringan Tulang

    Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar hewan. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas saling terhubung dengan kanalikuli. Matriks osteoblas mengandung kalsium fosfat yang mengakibatkan matriks mengeras. Tulang dapat dibagi menjadi dua macam yaitu tulang padat (tidak memiliki rongga seperti tulang pipa) dan tulang spons (memiliki rongga seperti tulang pendek).

    2.5. Jaringan Lemak

    Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan yang berfungsi untuk menyimpan lemak yang merupakan cadangan makanan dan penghangat tubuh. Jaringan lemak bersifat longgar dan selnya berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis. Jaringan ini terdapat di seluruh bagian tubuh.

    2.6. Jaringan Darah

    Jaringan darah adalah jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya berupa cairan. Jaringan darah termasuk jaringan ikat karena memiliki salah satu kriteria jaringan ikat yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang berupa cairan yaitu plasma darah. Fungsi jaringan darah yaitu untuk membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah), dan plasma darah.

    2.7. Jaringan Limfe

    Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh serta mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa. Jaringan limfe terdiri dari serat retikuler dan makrofag.

    Tidak ada komentar: